Buku ini membuktikan bahwa regenerasi cerpenis di Indonesia berlangsung secara terus-menerus dan simultan. Karya-karya para cerpenis kawakan seperti Gerson Poyk, Putu Wijaya, Budi Darma, Arswendo Atmowiloto, Gde Aryantha Soetama, dan F Rahardi, bersanding
Dua puluh cerpen di buku ini dipilih dari ratusan cerpen yang telah terbit di sekian banyak koran sejak akhir 2007 sampai akhir 2008. Setelah itu, cerpen-cerpen ini melewati saringan juri Pena Kencana yang terdiri atas Triyanto Triwikromo, Budi Darma dan
Daftar Cerpen:01. Jujur Prananto – Kado Istimewa02. Hudri Hamdi – Petaka Kampar03. Ahmad Tohari – Penipu Yang Keempat04. Jujur Prananto – Nurjanah05. Umar Kayam – Ke Solo, Ke Njati06. Ratna Indraswari Ibrahim – Perempuan Itu Cantik07. Santyari
Tujuh belas cerpen dalam buku Palajaran Mengarang ini patut membuat membuat kita bersorak. Sebab, dibandingkan dengan pilihan tahun sebelumnya, pilihan kali ini lebih kaya, lebih beragam, lebih cerdas... (Nirwan Dewanto)Semua cerpen dalam Pelajaran Mengar